Posts Subscribe to InFoGauLComments

Online bookmark Bookmark

TOKOH ISLAM

TOKOH ISLAM

1. HASAN AL BANNA


Hasan Al Banna dilahirkan di desa Mahmudiyah kawasan Buhairah, Mesir tahun 1906 M. Ayahnya, Syaikh Ahmad al-Banna adalah seorang ulama fiqh dan hadits. Sejak masa kecilnya, Hasan al Banna sudah menunjukkan tanda-tanda kecemerlangan otaknya. Pada usia 12 tahun, atas anugerah Allah, Hasan kecil telah menghafal separuh isi Al-Qur'an.


Sementara membaca dan mengulang-ulang hafalan Al-Qur'an ia lakukan selesai shalat Shubuh. Maka tak mengherankan apabila Hasan al Banna mencetak berbagai prestasi gemilang di kemudian hari. Pada usia 14 tahun Hasan al Banna telah menghafal seluruh Al-Quran. Hasan Al Banna lulus dari sekolahnya dengan predikat terbaik di sekolahnya dan nomor lima terbaik di seluruh Mesir. Pada usia 16 tahun, ia telah menjadi mahasiswa di perguruan tinggi Darul Ulum.

Demikianlah sederet prestasi Hasan kecil. Selain prestasinya di bidang akademik, Ia juga memiliki bakat leadership yang cemerlang. Semenjak masa mudanya Hasan Al-Banna selalu terpilih untuk menjadi ketua organisasi siswa di sekolahnya. Bahkan pada waktu masih berada di jenjang pendidikan i'dadiyah (semacam SMP), beliau telah mampu menyelesaikan masalah secara dewasa.

2. SYEKH AHMAD ISMAIL YASIN

Syekh Yasin, nama lengkapnya Syekh Ahmad Ismail Yasin lahir tahun 1938 di desa Al-Jura, sebelah selatan kota Gaza, syahid pada saat sedang puasa sunah Senin- Kamis, hari Senin, 1 Shafar 1425 H/ 22 Maret 2004 M karena dihantam rudal penjajah Zonis Israel setelah melaksanakan sholat subuh berjama’ah di masjid Al-Mujama’ Al-Islami, Gaza.

Syekh Ahmad Yasin merupakan tokoh spiritual gerakan Hamas, Qiyadah/ pemimpin bagi pejuang dan rakyat Palestina melawan penjajah Zionis Israel.
Walaupun usianya uzur, kondisi tubuhnya lumpuh dari leher hingga ujung kaki, setiap hari harus menggunakan kursi roda, tidak menghalangi beliau untuk berdakwah, memimpin dan membina umat, rakyat Palestina khususnya di Gaza.

Beliau memiliki ‘izzah/ kemuliaan sehingga disegani dan dicintai kawan, ditakuti lawan dalam hal ini penjajah Zionis Israel.
Sebagai tokoh spiritual dan qiyadah dalam perjuangan, Syekh Ahmad Yasin banyak memberikan keteladanan bagi pengikutnya dan rakyat Palestina, juga bagi umat Islam yang rindu syahid di jalan Allah.

Dalam suatu khutbahnya, Syekh Ahmad Yasin pernah berkata: Umat ini tidak akan pernah memiliki kemuliaan dan meraih kemenangan kecuali dengan Islam. Tanpa Islam tidak pernah ada kemenangan. Kita selamanya akan selalu berada dalam kemunduran sampai ada sekelompok orang dari umat ini yang siap menerima panji kepemmpinan yang berpegang teguh kepada Islam, baik sebagai aturan, prilaku, pergerakan, pengetahuan, maupun jihad. Inilah satu-satunya jalan. Pilih Allah atau binasa!
Dan Allah tidak menjadikan pemberian bala-bantuan itu melainkan sebagai kabar gembira bagi (kemenangan) mu, dan agar tenteram hatimu karenanya. Dan kemenanganmu itu hanyalah dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

3. AHMED DEEDAT


Ahmed Hoosen Deedat lahir di daerah Surat, India, pada tahun 1918. Ia tidak dapat berkumpul dengan ayahnya sampai tahun 1926. Ayahnya adalah seorang penjahit yang karena profesinya hijrah berimigrasi ke Afrika Selatan tidak lama setelah kelahiran Ahmed Deedat.

Ahmed Deedat anggota awal dari Islamic Propagation Centre International (IPCI) dan menjadi presidennya, sebuah posisi yang masih dipegangnya sampai hari ini. Ia menerbitkan lebih dari 20 buku dan menyebarkan berjuta-juta salinan gratis.
Ahmed Deedat mengirim beribu-ribu materi kuliah ke seluruh dunia dan berhasil melawan pengabar-pengabar Injil pada debat umum. Beberapa ribu orang telah menjadi Islam sebagai hasil usahanya.
Sebagai penghargaan yang pantas untuk prestasi yang bersejarah itu, ia mendapat

penghargaaan internasional dari Raja Faisal tahun 1986. Penghargaan bergengsi yang sangat berharga dalam dunia Islam.

Tak ada sejumlah hadiah dan penghargaan dapat benar-benar menangkap intisari dan semangat seseorang untuk Islam, termasuk bunga rampai buku ini.

2. IMAM AL GHAZALI


Nama, Nasab dan Kelahiran Beliau

Beliau bernama Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Ahmad Ath Thusi, Abu Hamid Al Ghazali (Lihat Adz Dzahabi, Siyar A’lam Nubala’ 19/323 dan As Subki, Thabaqat Asy Syafi’iyah 6/191). Para ulama nasab berselisih dalam penyandaran nama Imam Al Ghazali. Ghazalah di Thusi, tempat kelahiran beliau. Ini dikuatkan oleh Al Fayumi dalam Al Mishbah Al Munir. Penisbatan pendapat ini kepada salah seorang keturunan Al Ghazali. Yaitu Majdudin Muhammad bin Muhammad bin Muhyiddin Muhamad bin Abi Thahir Syarwan Syah bin Abul Fadhl bin Ubaidillah anaknya Situ Al Mana bintu Abu Hamid Al Ghazali yang mengatakan, bahwa telah salah orang yang menyandarkan nama kakek kami tersebut dengan ditasydid (Al Ghazzali).

Karya-Karyanya*

Beliau seorang yang produktif menulis. Karya ilmiah beliau sangat banyak sekali. Di antara karyanya yang terkenal ialah:

Pertama, dalam masalah ushuluddin dan aqidah:

1. Arba’in Fi Ushuliddin. Merupakan juz kedua dari kitab beliau Jawahirul Qur’an.

2. Qawa’idul Aqa’id, yang beliau satukan dengan Ihya’ Ulumuddin pada jilid pertama.

3. l Iqtishad Fil I’tiqad.

Kedua, dalam ilmu ushul, fikih, filsafat, manthiq dan tasawuf, beliau memiliki karya yang sangat banyak. Secara ringkas dapat kita kutip yang terkenal, di antaranya:

(1) Al Mustashfa Min Ilmil Ushul. Merupakan kitab yang sangat terkenal dalam ushul fiqih.

(2) Mahakun Nadzar.

(3) Mi’yarul Ilmi. Kedua kitab ini berbicara tentang mantiq dan telah dicetak.

(4) Ma’ariful Aqliyah. Kitab ini dicetak dengan tahqiq Abdulkarim Ali Utsman.

(5) Misykatul Anwar. Dicetak berulangkali dengan tahqiq Abul Ala Afifi.

3. AZIM PREMJI


AZIM Premji adalah pengusaha muslim paling kaya di jagat ini. Kekayaan pria berkebangsaan India ini, seperti dilansir The Wall Street Journal belum lama ini, ditaksir mencapai US$ 17 miliar
Yang menarik dari sosok Azim, di negerinya, ia hidup di kalangan minoritas. Lebih dari itu, negeri yang lebih dari 80% penduduknya pemeluk agama Hindu ini, kerap diwarnai pertentangan antargolongan. Bahkan, konflik yang terjadi terkadang berkembang menjadi bentrokan berdarah. Itu sebabnya, janganlah heran, kehidupan antar-umat beragama di negeri ini—terutama di kalangan pemeluk Hindu dan Islam—selalu dibumbui rasa saling curiga.
Beberapa prestasi yang bisa mengilhami sejauh mana pencapaian Azim Premji dengan Wipronya ini, antara lain :

• Pengusaha Muslim Terkaya di Dunia
• Urutan ke-21 “Orang Terkaya di Dunia” Versi Forbes 2007
• “30 Pengusaha Terhebat Sepanjang Masa” Versi BusinessWeek, Juni 2007
• “10 Orang di Dunia yang Paling Mampu Membuat Perubahan” Versi Forbes, Mei 2003
• “100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia” Versi Time, April 2004
• “100 Miliuner yang Paling Banyak Membuat Perubahan” Versi Financial Times, November 2004.

4. DR. AIDH AL-QARNI

Penulis kelahiran 1379 H (1960 M) ini memiliki nama lengkap Dr. `Aidh Abdullah bin `Aidh al-Qarni. Nama al-Qarni diambil dari dari daerah asalnya di wilayah selatan Arab Saudi.

Ia menamatkan program sarjana (Lc), magister (M.A.) dan doktor di Universitas Islam Imam Muhammad bin Su`ud, Riyadh, Arab Saudi. Ia hafal Al-Quran dan kitab Bulughul Maram, serta telah mengajarkan 5.000-an hadis dan 10.000-an bait syair. Sekitar 1.000-an judul kaset yang berisi ceramah agama, kuliah, serta kumpulan puisi dan syair karyanya telah dipublikasikan.


Karya-karya Al-Qarni antara lain `Islam Rahmatan Lil `Alamin` (Cakrawala), `Sumber Inspirasi Orang Saleh`(Maghfirah Pustaka), `40 Hadis Qudsi dan Zikir`(Aqwam), `Membangun Rumah dengan Taqwa` (Maghfirah Pustaka), `Cahaya Pencerahan`(Qishti), `Cahaya Zaman`(Gema Insani), `Jangan Takut Hadapi Hidup`(Cakrawala), `Demi Masa, Beginilah Waktu Mengajari Kita` (Cakrawala), `Nikmatnya Hidangan Al-Quran`(Maghfirah Pustaka), dan `Manusia Langit Manusia Bumi`(Aqwam).

Sementara buku yang sangat laris yang diterbitkan sejumlah penerbit dan dicetak berulang kali adalah `La Tahzan, Jangan Bersedih` (Qishti Press), `Tips Menjadi Wanita Paling Bahagia di Dunia` (Maghfirah), `Menjadi Wanita Paling Bahagia` (Qishti Press), `Ramadhankan Hidupmu`(Maghfirah Pustaka), `Tersenyumlah`(Gema Insani), `Jangan Putus Asa`(Robbani Press), dan `Jangan Berputus Asa` (Darul Haq).

Karya lain yang juga terbilang sukses di Indonesia adalah `Jagalah Allah, Allah Menjagamu` (Darul Haq), `Majelis Orang-Orang Saleh`(Gema Insani), `Cambuk Hati`(Irsyad Baitus Salam), `Bagaimana Mengakhiri Hari-harimu`(Sahara Publisher), `Berbahagialah`(Pustaka Al-Kautsar) dan(Gema Insani), `Power of Love` (Zikrul Hakim), `Al-Azahamah, Keagungan`(Pustaka Azzam), `Menakjubkan!`(Aqwam), `Jadilah Pemuda Kahfi`(Aqwam), `Mutiara Warisan Nabi SAW`(Sahara Publisher), dan `Gerbang Kematian` (Pustaka Al-Kautsar).

5. HARUN YAHYA


Harun Yahya adalah nama pena Adnan Oktar (juga ditulis Adnan Hoca) dilahirkan di Ankara pada 1956 dan tinggal di sana hingga ia pindah ke Istanbul pada 1979. Ia adalah seorang tokoh terkemuka dalam ciptaanisme Turki, dan merupakan pembela gigih ciptaanisme dalam debat ciptaan vs. evolusi.

Pada 1990, ia mendirikan Bilim Araşırma Vakfı (Yayasan untuk Penelitian Ilmiah), dan hingga kini ia masih memainkan peranan yang aktif di dalamnya. Para pengikutnya yang berkumpul di sekitar yayasan ini biasanya disebut sebagai Adnan Hocacılar ("Penganut Adnan sang Hodja") oleh masyarakat.Oktar telah menulis banyak buku dengan menggunakan nama pena Harun Yahya (Harun) dan Yahya (Yohanes)), yang isinya menentang teori evolusi Charles Darwin.

Buku-buku yang diakui sebagai karya Oktar

* The 'Secret Hand' in Bosnia
* Behind the Scenes of Terrorism
* Israel's Kurdish Card
* A National Strategy for Turkey
* Solution: The Morals of

Buku kecil

* The Mystery of the Atom
* The Collapse of the Theory of Evolution: The Fact of Creation
* The Collapse of Materialism

Buku-buku yang bertopik Al Qur'an

* The Basic Concepts in the Qur'an
* The Moral Values of the Qur'an
* Quick Grasp of Faith 1-2-3

6. IBNU SINA


Syeikhur Rais, Abu Ali Husein bin Abdillah bin Hasan bin Ali bin Sina, yang dikenal dengan sebutan Ibnu Sina atau Aviciena lahir pada tahun 370 hijriyah di sebuah desa bernama Khormeisan dekat Bukhara. Sejak masa kanak-kanak, Ibnu Sina yang berasal dari keluarga bermadzhab Ismailiyah sudah akrab dengan pembahasan ilmiah terutama yang disampaikan oleh ayahnya. Kecerdasannya yang sangat tinggi membuatnya sangat menonjol sehingga salah seorang guru menasehati ayahnya agar Ibnu Sina tidak terjun ke dalam pekerjaan apapun selain belajar dan menimba ilmu.

Dengan demikian, Ibnu Sina secara penuh memberikan perhatiannya kepada aktivitas keilmuan. Kejeniusannya membuat ia cepat menguasai banyak ilmu, dan meski masih berusia muda, beliau sudah mahir dalam bidang kedokteran. Beliau pun menjadi terkenal, sehingga Raja Bukhara Nuh bin Mansur yang memerintah antara tahun 366 hingga 387 hijriyah saat jatuh sakit memanggil Ibnu Sina untuk merawat dan mengobatinya.


Berkat itu, Ibnu Sina dapat leluasa masuk ke perpustakaan istana Samani yang besar. Ibnu Sina mengenai perpustakan itu mengatakan demikian;

“Semua buku yang aku inginkan ada di situ. Bahkan aku menemukan banyak buku yang kebanyakan orang bahkan tak pernah mengetahui namanya. Aku sendiri pun belum pernah melihatnya dan tidak akan pernah melihatnya lagi. Karena itu aku dengan giat membaca kitab-kitab itu dan semaksimal mungkin memanfaatkannya... Ketika usiaku menginjak 18 tahun, aku telah berhasil menyelesaikan semua bidang ilmu.” Ibnu Sina menguasai berbagai ilmu seperti hikmah, mantiq, dan matematika dengan berbagai cabangnya.



Kesibukannya di pentas politik di istana Mansur, raja dinasti Samani, juga kedudukannya sebagai menteri di pemerintahan Abu Tahir Syamsud Daulah Deilami dan konflik politik yang terjadi akibat perebutan kekuasaan antara kelompok bangsawan, tidak mengurangi aktivitas keilmuan Ibnu Sina. Bahkan safari panjangnya ke berbagai penjuru dan penahanannya selama beberapa bulan di penjara Tajul Muk, penguasa Hamedan, tak menghalangi beliau untuk melahirkan ratusan jilid karya ilmiah dan risalah.



Ketika berada di istana dan hidup tenang serta dapat dengan mudah memperoleh buku yang diinginkan, Ibnu Sina menyibukkan diri dengan menulis kitab Qanun dalam ilmu kedokteran atau menulis ensiklopedia filsafatnya yang dibeni nama kitab Al-Syifa’. Namun ketika harus bepergian beliau menulis buku-buku kecil yang disebut dengan risalah. Saat berada di dalam penjara, Ibnu Sina menyibukkan diri dengan menggubah bait-bait syair, atau menulis perenungan agamanya dengan metode yang indah.



Di antara buku-buku dan risalah yang ditulis oleh Ibnu Sina, kitab al-Syifa’ dalam filsafat dan Al-Qanun dalam ilmu kedokteran dikenal sepanjang massa. Al-Syifa’ ditulis dalam 18 jilid yang membahas ilmu filsafat, mantiq, matematika, ilmu alam dan ilahiyyat. Mantiq al-Syifa’ saat ini dikenal sebagai buku yang paling otentik dalam ilmu mantiq islami, sementara pembahasan ilmu alam dan ilahiyyat dari kitab al-Syifa’ sampai saat ini juga masih menjadi bahan telaah.



Dalam ilmu kedokteran, kitab Al-Qanun tulisan Ibnu Sina selama beberapa abad menjadi kitab rujukan utama dan paling otentik. Kitab ini mengupas kaedah-kaedah umum ilmu kedokteran, obat-obatan dan berbagai macam penyakit. Seiring dengan kebangkitan gerakan penerjemahan pada abad ke-12 masehi,

kitab Al-Qanun karya Ibnu Sina diterjemahkan ke dalam bahasa Latin. Kini buku tersebut juga sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, Prancis dan Jerman. Al-Qanun adalah kitab kumpulan metode pengobatan purba dan metode pengobatan Islam. Kitab ini pernah menjadi kurikulum pendidikan kedokteran di universitas-universitas Eropa.



Ibnu juga memiliki peran besar dalam mengembangkan berbagai bidang keilmuan. Beliau menerjemahkan karya Aqlides dan menjalankan observatorium untuk ilmu perbintangan. Dalam masalah energi Ibnu Sina memberikan hasil penelitiannya akan masalah ruangan hampa, cahaya dan panas kepada khazanah keilmuan dunia.



Dikatakan bahwa Ibnu Sina memiliki karya tulis yang dalam bahasa latin berjudul De Conglutineation Lagibum. Dalam salah bab karya tulis ini, Ibnu Sina membahas tentang asal nama gunung-gunung. Pembahasan ini sungguh menarik. Di sana Ibnu Sina mengatakan, “Kemungkinan gunung tercipta karena dua penyebab. Pertama menggelembungnya kulit luar bumi dan ini terjadi lantaran goncangan hebat gempa. Kedua karena proses air yang mencari jalan untuk mengalir. Proses mengakibatkan munculnya lembah-lembah bersama dan melahirkan penggelembungan pada permukaan bumi. Sebab sebagian permukaan bumi keras dan sebagian lagi lunak. Angin juga berperan dengan meniup sebagian dan meninggalkan sebagian pada tempatnya. Ini adalah penyebab munculnya gundukan di kulit luar bumi.”



Ibnu Sina dengan kekuatan logikanya -sehingga dalam banyak hal mengikuti teori matematika bahkan dalam kedokteran dan proses pengobatan- dikenal pula sebagai filosof tak tertandingi. Menurutnya, seseorang baru diakui sebagai ilmuan, jika ia menguasai filsafat secara sempurna. Ibnu Sina sangat cermat dalam mempelajari pandangan-pandangan Aristoteles di bidang filsafat. Ketika menceritakan pengalamannya mempelajari pemikiran Aristoteles, Ibnu Sina mengaku bahwa beliau membaca kitab Metafisika karya Aristoteles sebanyak 40 kali. Beliau menguasai maksud dari kitab itu secara sempurna setelah membaca syarah atau penjelasan ‘metafisika Aristoteles’ yang ditulis oleh Farabi, filosof muslim sebelumnya.



Dalam filsafat, kehidupan Abu Ali Ibnu Sina mengalami dua periode yang penting. Periode pertama adalah periode ketika beliau mengikuti faham filsafat paripatetik. Pada periode ini, Ibnu Sina dikenal sebagai penerjemah pemikiran Aristoteles. Periode kedua adalah periode ketika Ibnu Sina menarik diri dari faham paripatetik dan seperti yang dikatakannya sendiri cenderung kepada pemikiran iluminasi.



Berkat telaah dan studi filsafat yang dilakukan para filosof sebelumnya semisal Al-Kindi dan Farabi, Ibnu Sina berhasil menyusun sistem filsafat islam yang terkoordinasi dengan rapi. Pekerjaan besar yang dilakukan Ibnu Sina adalah menjawab berbagai persoalan filsafat yang tak terjawab sebelumnya.



Pengaruh pemikiran filsafat Ibnu Sina seperti karya pemikiran dan telaahnya di bidang kedokteran tidak hanya tertuju pada dunia Islam tetapi juga merambah Eropa. Albertos Magnus, ilmuan asal Jerman dari aliran Dominique yang hidup antara tahun 1200-1280 Masehi adalah orang Eropa pertama yang menulis penjelasan lengkap tentang filsafat Aristoteles. Ia dikenal sebagai perintis utama pemikiran Aristoteles Kristen. Dia lah yang mengawinkan dunia Kristen dengan pemikiran Aristoteles. Dia mengenal pandangan dan pemikiran filosof besar Yunani itu dari buku-buku Ibnu Sina. Filsafat metafisika Ibnu Sina adalah ringkasan dari tema-tema filosofis yang kebenarannya diakui dua abad setelahnya oleh para pemikir Barat.



Ibnu Sina wafat pada tahun 428 hijriyah pada usia 58 tahun. Beliau pergi setelah menyumbangkan banyak hal kepada khazanah keilmuan umat manusia dan namanya akan selalu dikenang sepanjang sejarah. Ibnu Sina adalah contoh dari peradaban besar Iran di zamannya.

7. DR. YUSUF QARDHAWI


Nama Yusuf Qardhawi pria kelahiran Shafth Turaab, pada 9 September 1926 ini harus mendekam dibalik jeruji besi. Namun
demikian, ia tak pernah berhenti menyuarakan dan menyampaikan pandangannya,
dalam membuka cakrawala umat.
Hingga saat ini, ratusan buku telah ia tulis dan sudah diterjemahkan kedalam
berbagai bahasa di dunia.

*Berikut sejumlah buku karya Qardhawi. *


A. Dalam bidang Fiqh dan Usul Fiqh. Sebagai seorang ahli fiqh, Qardhawi
telah menulis sedikitnya 14 buah buku, baik Fiqh maupun Ushul Fiqh

B. Ekonomi Islam. Dalam bidang ekonomi Islam, buku karya Qardhawi antara
lain, Fiqh Zakat, Bay'u al-Murabahah li al-Amri bi al-Shira; Fawa'id al-Bunuk Hiya al-Riba al-Haram, serta Dur al-Zakat
fi alaj al-Musykilat al-Iqtisadiyyah.

C. Pengetahuan tentang al-Quran dan al-Sunnah.
Qardhawi menulis sejumlah buku dan kajian mendalam terhadap metodologi
mempelajari Alquran, cara berinterakhsi dan pemahaman terhadap Alquran
maupun Sunnah. Buku-bukunya antara lain Al-Aql wa al-Ilm fi al-Quran (Akal
dan Ilmu dalam al-Quran), Al-Sabru fi al-Quran (Sabar dalam al-Quran),
Tafsir Surah al-Ra'd dan Kayfa Nata'amal ma'a al-Sunnah al-Nabawiyyah.

D. Akidah Islam. Dalam bidang ini Qardhawi menulis sekitar emnpat buku,
antara lain Wujud Allah (Adanya Allah), Haqiqat al-Tawhid (Hakikat
Tauhid),Iman bi Qadr (Keimanan kepada Qadar).

8. AL BIRUNI


Abu rayhan Muhammed Ibnu Ahmad Al-Biruni terlahir menjelang terbit fajar pada 4 september 973 M di Kath (Kiva sekarang). Sebuah kota di sekitar wilayah aliran sungai Oxus, Khwarizm (Uzbekistan). Masa kecilnya tidak banyak diketahui. Al-biruni dalam biografinya mengaku sama sekali tidak mengenal ayahnya dan hanya sedikit mengenal kakeknya.

Selain menguasai beragam ilmu pengetahuan, Al-biruni juga fasih dengan sederet bahasa seperti Arab, Turki, Persia, Sansekerta, Yahudi dan Suriah. Semasa muda dia menimba ilmu matematika dan astronomi dari Abu Nasir Mansur.

Menginjak usia 20 tahun, Al-Biruni telah menulis beberapa karya dibidang sains. Dia juga kerap bertukar pikiran dan pengalaman dengan Ibnu Sina, Imuwan besar Muslim lainnya yang begitu berpengaruh di Eropa.

Al-Biruni tumbuh dewasa dalam situasi politik yang kurang menentu. Ketika berusia 20 tahun, Dinasti Khwarizmi digullingkan oleh Emir Ma’mun Ibnu Muhammad dari Gurgan. Saat itu, Al-Biruni meminta perlindungan dan mengungsi di Istana Sultan Nuh Ibnu Mansur.

elain itu, Al-Biruni merupakan ilmuwan yang pertama kali membedakan istilah astronomi dengan satrologi. Hal itu dilakukannya pada abad ke-11 M. dia juga menghasilkan berbagai karya penting dalam bidang astrologi.

Dalam ilmu bumi, Al-Biruni menghasilkan sejumlah sumbangan penting sehingga dia dinobatkan sebagai “Bapak Geodesi”. Dia juga memberi kontribusi signifikan katografi, geologi,geografi dan mineralogy. Kartografi adalah ilmu membuat peta atau globe. Pada usia 22 tahun, Al-Biruni telah menulis karya penting dalam kartografi, yakni sebuah setudi tentang proyeksi pembuatan peta.

Pada usia 17 tahun, Al-Biruni sudah mampu menghitung garis lintang Kath Khwarizmi dengan menggunakan ketinggian matahari. “kontribusi penting dalam bidang geodesi dan geografi telah disumbangkan Al-Biruni. Dia telah memeperkenalkan teknik mengukur bumi dan jaraknya menggunakan triangulasi,” papar John J. O’Connor dan Edmund F. Robertson dalam MacTutor History of Mathematics.
Al-Biruni juga telah menghasilkan karya dalam bidang geologi. Salah satunya dia menulis tentang geologi India. Sementara itu dalam bidang mineralogy dia menulis kitab berjudul Al_Jawahir atau Book of Precious Stones yang menjelaskan beragam mineral. Dia mengklasifikasikan setiap mineral berdasarkan warna, bau, kekerasan, kepadatan, serta beratnya.

Al-Biruni telah berperan mengenalkan metode saintifik dalam setiap bidang yang dipelajarinya. Misalnya, dalam Al-Jamawir yang sangat eksperimental. Pada bidang optic, Al-Biruni bersama Ibnu Al-Haitham termasuk ilmuwan pertama yang mengkaji dan mempelajari ilmu optic. Dialah yang pertama kali menemukan bahwa kecepatan cahaya lebih cepat dari kecepatan suara.

Dalam ilmu social, Al-Biruni didapuk sebagai antropolog pertama didunia. Dia menulis secara detail studi kompertaif terkait antropologi manusia, agama, dan budaya di Timur Tengah, Mediterania, dan Asia Selatan. Dia dipuji sejumlah ilmuwan karena telah mengembangkan antropologi Islam. Dia juga mengembangkan metodelogi yang canggih dalam studi antropologi.

Al-Biruni tercatat sebagai pelopor eksperimental lewat penemuan konsep reaksi waktu. Pad usia 27 tahun, dia telah menulis buku sejarah yang berjudul Chronology. sayangnya buku ini telah hilang. Dalam kitab yang ditulisnya, Fi Tahqiq ma Li’I-Hid atau penelitian tentang India, dia membedakan metode saintifik dengan metode histories. Dia juga memberikan sumbangan yang signifikan bagi pengembangan matematika, khusunya dalam bidang teori dan praktik aritmatika, bilangan irasional, teori rasio, geometri, dan lainnya.

“Dia salah satu ilmuwan terbesar dalam sejarah manusia”. Begitulah Al-Sabra menjuluki Al-Biruni, ilmuwan muslim serba bisa dari abad ke 10M. bapak sejarah Sains Barat, George Sarton pun mengagumi kiprah dan pencapaian Al-Biruni dalam beragam disiplin ilmu. ‘Semua pasti sepakat bahwa Al-Biruni adlaah seoarang Ilmuwan yang sangat hebat sepanjang zaman”, cetus Sarton.

Bukan tanpa alas an jika Sarton dan Serba mendapuknya sebagai ilmuwan yang agung. Sejatinya, Al-Biruni memang seorang saintis yang fenimenal. Sejarah mencatat Al-Biruni sebgaia sarjana muslim pertama yang mengkaji dan mempelajari seluk-beluk India dan tradisi Brahminical. Kerja kerasnya ini menobatkannya sebagai “Bapak Idiologi”.

Di era keemasan Islam, Al-Biruni telah meletakkan dasar-dasar satu cabang keilmuwan tertua yang berhubungan dengan fifik bumi. Sebagai ilmuwan yang menguasai beragam ilmu, Al-Biruni jugan menjadi pelopor dalam berbagai metode pengembangan sains. Sejrah sains mencatat, ilmuwan yang hidup diera kekuasaan dinasti Samanid itu merupakan salah satu pelopor metode saintifik eksperimental. Dialah ilmuwan yang bertanggunag jawab memperkenalkan metode eksperimental dalam ilmu mekanik. Al-Biruni juga tercatat sebgaia seorang perintis psikologi eksperimental.

Al-Biruni merupakan saintis pertama yang menelaborasi eksperimaen yang berhubungan dengan fenomena astronomi sumbangan yang dicurahkanya untuk pengembangan ilmu pengetahuan sungguh tidak ternilai. Al-Biruni pun tidak hanya menguasai beragam ilmu seperti fisika, Antropologi, psikologi, kima, astrologi, sejarah, geografis, geodesi, matematika, farmasi, kedokteran dan filsafat, tetapi juga turut memberikan kontribusi yang begitu besar bagi setiap ilmu yang dikuasainya dengan menjadi seorang guru yang sangat dikagumi para muridnya.

Al-Biruni wafat di usai 75 tahun pad 13 Desember 1048 di Ghazna. Untuk mengenang jasanya, pada astronom mengabadikan nama Al-Biruni di kawah bulan.

9. JABIR ABN HAYYAN


Tokoh besar yang dikenal sebagai “the father of modern chemistry”. Jabir Ibn Hayyan (keturunan Arab, walaupun sebagian orang menyebutnya keturunan Persia), merupakan seorang muslim yang ahli dibidang kimia, farmasi, fisika, filosofi dan astronomi.Jabir Ibn Hayyan (yang hidup di abad ke-7) telah mampu mengubah persepsi tentang berbagai kejadian alam yang pada saat itu dianggap sebagai sesuatu yang tidak dapat diprediksi, menjadi suatu ilmu sains yang dapat dimengerti dan dipelajari oleh manusia.



Penemuan-penemuannya di bidang kimia telah menjadi landasan dasar untuk berkembangnya ilmu kimia dan tehnik kimia modern saat ini.

Jabir Ibn Hayyan-lah yang menemukan asam klorida, asam nitrat, asam sitrat, asam asetat, tehnik distilasi dan tehnik kristalisasi. Dia juga yang menemukan larutan aqua regia (dengan menggabungkan asam klorida dan asam nitrat) untuk melarutkan emas.

Jabir Ibn Hayyan mampu mengaplikasikan pengetahuannya di bidang kimia kedalam proses pembuatan besi dan logam lainnya, serta pencegahan karat. Dia jugalah yang pertama mengaplikasikan penggunaan mangan dioksida pada pembuatan gelas kaca.

Jabir Ibn Hayyan juga pertama kali mencatat tentang pemanasan wine akan menimbulkan gas yang mudah terbakar. Hal inilah yang kemudian memberikan jalan bagi Al-Razi untuk menemukan etanol.

Jika kita mengetahui kelompok metal dan non-metal dalam penggolongan kelompok senyawa, maka lihatlah apa yang pertamakali dilakukan oleh Jabir. Dia mengajukan tiga kelompok senyawa berikut:
1) “Spirits“ yang menguap ketika dipanaskan, sepert

amphor, arsen dan amonium klorida.
2) “Metals” seperti emas, perak, timbal, tembaga dan besi; dan
3) “Stones” yang dapat dikonversi menjadi bentuk serbuk.


Salah satu pernyataannya yang paling terkenal adalah: “The first essential in chemistry, is that you should perform practical work and conduct experiments, for he who performs not practical work nor makes experiments will never attain the least degree of mastery.”

Pada abad pertengahan, penelitian-penelitian Jabir tentang Alchemy diterjemahkan kedalam bahasa Latin, dan menjadi textbook standar untuk para ahli kimia eropa. Beberapa diantaranya adalah Kitab al-Kimya (diterjemahkan oleh Robert of Chester – 1144) dan Kitab al-Sab’een (diterjemahkan oleh Gerard of Cremona – 1187). Beberapa tulisa Jabir juga diterjemahkan oleh Marcelin Berthelot kedalam beberapa buku berjudul: Book of the Kingdom, Book of the Balances dan Book of Eastern Mercury. Beberapa istilah tehnik yang ditemukan dan digunakan oleh Jabir juga telah menjadi bagian dari kosakata ilmiah di dunia internasional, seperti istilah “Alkali”, dsb.

10. AL KHAWARIZMI


Nama Asli dari al-Khawarizmi ialah Muhammad Ibn Musa al-khawarizmi. Selain itu beliau dikenali sebagai Abu Abdullah Muhammad bin Ahmad bin Yusoff. Al-Khawarizmi dikenal di Barat sebagai al-Khawarizmi, al-Cowarizmi, al-Ahawizmi, al-Karismi, al-Goritmi, al-Gorismi dan beberapa cara ejaan lagi. Beliau dilahirkan di Bukhara.Tahun 780-850M adalah zaman kegemilangan al-Khawarizmi. al-Khawarizmi telah wafat antara tahun 220 dan 230M. Ada yang mengatakan al-Khawarizmi hidup sekitar awal pertengahan abad ke-9M. Sumber lain menegaskan beliau hidup di Khawarism, Usbekistan pada tahun 194H/780M dan meninggal tahun 266H/850M di Baghdad.

Dalam pendidikan telah dibuktikan bahawa al-Khawarizmi adalah seorang tokoh Islam yang berpengetahuan luas. Pengetahuan dan keahliannya bukan hanya dalam bidang syariat tapi di dalam bidang falsafah, logika, aritmatika, geometri, musik, ilmu hitung, sejarah Islam dan kimia.

Al-Khawarizmi sebagai guru aljabar di Eropa
Beliau telah menciptakan pemakaian Secans dan Tangen dalam penyelidikan trigonometri dan astronomi. Dalam usia muda beliau bekerja di bawah pemerintahan Khalifah al-Ma’mun, bekerja di Bayt al-Hikmah di Baghdad. Beliau bekerja dalam sebuah observatory yaitu tempat belajar matematika dan astronomi. Al-Khawarizmi juga dipercaya untuk memimpin perpustakaan khalifah. Beliau pernah memperkenalkan angka-angka India dan cara-cara perhitungan India pada dunia Islam. Beliau juga merupakan seorang penulis Ensiklopedia dalam berbagai disiplin. Al-Khawarizmi adalah seorang tokoh yang pertama kali memperkenalkan aljabar dan hisab. Banyak lagi ilmu pengetahuan yang beliau pelajari dalam bidang matematika dan menghasilkan konsep-konsep matematika yang begitu populer yang masih digunakan sampai sekarang.


PERANAN DAN SUMBANGAN AL-KHAWARIZMI

Sumbangsihnya dalam bentuk hasil karya diantaranya ialah :

1. Al-Jabr wa’l Muqabalah : beliau telah mencipta pemakaian secans dan tangens dalam penyelidikan trigonometri dan astronomi.

2.Hisab al-Jabr wa al-Muqabalah : Beliau

lah mengajukan contoh-contoh persoalan matematika dan mengemukakan 800 buah masalah yang sebagian besar merupakan persoalan yang dikemukakan oleh Neo. Babylian dalam bentuk dugaan yang telah dibuktikan kebenarannya oleh al-Khawarizmi.

3.Sistem Nomor : Beliau telah memperkenalkan konsep sifat dan ia penting dalam sistem Nomor pada zaman sekarang. Karyanya yang satu ini memuat Cos, Sin dan Tan dalam penyelesaian persamaan trigonometri , teorema segitiga sama kaki dan perhitungan luas segitiga, segi empat dan lingkaran dalam geometri.

Banyak lagi konsep dalam matematika yang telah diperkenalkan al-khawarizmi . Bidang astronomi juga membuat al-Khawarizmi terkenal. Astronomi dapat diartikan sebagai ilmu falaq [pengetahuan tentang bintang-bintang yang melibatkan kajian tentang kedudukan, pergerakan, dan pemikiran serta tafsiran yang berkaitan dengan bintang].

Pribadi al-Khawarizmi

Kepribadian al-Khawarizmi telah diakui oleh orang Islam maupun dunia Barat. Ini dapat dibuktikan bahawa G.Sarton mengatakan bahwa“pencapaian-pencapaian yang tertinggi telah diperoleh oleh orang-orang Timur….” Dalam hal ini Al-Khawarizmi. Tokoh lain, Wiedmann berkata…." al-Khawarizmi mempunyai kepribadian yang teguh dan seorang yang mengabdikan hidupnya untuk dunia sains".

Beberapa cabang ilmu dalam Matematika yang diperkenalkan oleh al-Khawarizmi seperti: geometri, aljabar, aritmatika dan lain-lain. Geometri merupakan cabang kedua dalam matematika. Isi kandungan yang diperbincangkan dalam cabang kedua ini ialah asal-usul geometri dan rujukan utamanya ialah Kitab al-Ustugusat[The Elements] hasil karya Euklid : geometri dari segi bahasa berasal daripada perkataan yunani iaitu ‘geo’ yang berarti bumi dan ‘metri’ berarti pengukuran. Dari segi ilmu, geometri adalah ilmu yang mengkaji hal yang berhubungan dengan magnitud dan sifat-sifat ruang. Geometri ini dipelajari sejak zaman firaun [2000SM]. Kemudian Thales Miletus memperkenalkan geometri Mesir kepada Yunani sebagai satu sains dalam kurun abad ke 6 SM. Seterusnya sarjana Islam telah menyempurnakan kaidah pendidikan sains ini terutama pada abad ke9M.

Algebra/aljabar merupakan nadi matematika. Karya Al-Khawarizmi telah diterjemahkan oleh Gerhard of Gremano dan Robert of Chaster ke dalam bahasa Eropa pada abad ke-12. sebelum munculnya karya yang berjudul ‘Hisab al-Jibra wa al Muqabalah yang ditulis oleh al-Khawarizmi pada tahun 820M. Sebelum ini tak ada istilah aljabar.
al faribi

11. IBNU HAITMAN


Ibnu Haitham atau nama sebenarnya Abu All Muhammad al-Hassan ibnu al-Haitham, atau dalam kalangan cerdik pandai di Barat, beliau dikenal dengan nama Alhazen, adalah seorang ilmuwan Islam yang ahli dalam bidang sains, falak, mate­matika, geometri, pengobatan, dan filsafat. Beliau banyak pula melakukan penyelidikan mengenai cahaya, dan telah memberikan ilham kepada ahli sains barat seperti Boger, Bacon, dan Kepler dalam menciptakan mikroskop serta teleskop..



Masa ilmuwan-ilmuwan Islam

Islam sering kali diberikan gambaran sebagai agama yang mundur dan memundurkan. Islam juga dikatakan tidak menggalakkan umatnya menuntut dan menguasai pelbagai lapangan ilmu. Kenyataan dan gambaran yang diberikan itu bukan saja tidak benar tetapi bertentangan dengan hakikat sejarah yang sebenarnya.

Sejarah telah membuktikan betapa dunia Islam telah melahirkan banyak golongan sarjana dan ilmuwan yang cukup hebat dalam bidang falsafah, sains, politik, kesusasteraan, kemasyarakatan, agama, pengobatan, dan sebagainya. Salah satu ciri yang dapat diperhatikan pada para tokoh ilmuwan Islam ialah mereka tidak sekedar dapat menguasai ilmu tersebut pada usia yang muda, tetapi dalam masa yang singkat dapat menguasai beberapa bidang ilmu secara bersamaan.

Walaupun tokoh itu lebih dikenali dalam bidang sains dan pengobatan tetapi dia juga memiliki kemahiran yang tinggi dalam bidang agama, falsafah, dan sebagainya. Salah seorang daripada tokoh tersebut ialah Ibnu Haitham atau nama sebenarnya Abu All Muhammad al-Hassan ibnu al-Haitham.



Perjalanan hidup

Dalam kalangan cerdik pandai di Barat, beliau dikenali dengan nama Alhazen. Ibnu Haitham dilahirkan di Basrah pada tahun 354H bersamaan dengan 965 Masehi. Beliau memulai pendidikan awalnya di Basrah sebelum dilantik menjadi pegawai pemerintah di bandar kelahirannya. Setelah beberapa lama berkhidmat dengan pihak pemerintah di sana, beliau mengambil keputusan merantau ke Ahwaz dan Baghdad. Di perantauan beliau telah melanjutkan pengajian dan menumpukan perhatian pada penulisan.

Kecintaannya kepada ilmu telah membawanya berhijrah ke Mesir. Selama di sana beliau telah mengambil kesempatan melakukan beberapa kerja penyelidikan mengenai aliran dan saliran Sungai Nil serta menyalin buku-buku mengenai matematika dan falak. Tujuannya adalah untuk mendapatkan uang cadangan dalam menempuh perjalanan menuju Universitas Al-Azhar.

Hasil daripada usaha itu, beliau telah menjadi seo­rang yang amat mahir dalam bidang sains, falak, mate­matik, geometri, pengobatan, dan falsafah. Tulisannya mengenai mata, telah menjadi salah satu rujukan yang penting dalam bidang pengajian sains di Barat. Malahan kajiannya mengenai pengobatan mata telah menjadi asas kepada pengajian pengobatan modern mengenai mata.

Karya dan penelitian

Ibnu Haitham merupakan ilmuwan yang gemar melakukan penyelidikan. Penyelidikannya mengenai cahaya telah memberikan ilham kepada ahli sains barat seperti Boger, Bacon, dan Kepler mencipta mikroskop serta teleskop. Beliau merupakan orang pertama yang menulis dan menemui pelbagai data penting mengenai cahaya.

Beberapa buah buku mengenai cahaya yang ditulisnya telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggeris, antaranya ialah Light dan On Twilight Phenomena. Kajiannya banyak membahaskan mengenai senja dan lingkaran cahaya di sekitar bulan dan matahari serta bayang bayang dan gerhana.

Menurut Ibnu Haitham, cahaya fajar bermula apabila mata­hari berada di garis 19 darjah di ufuk timur. Warna merah pada senja pula akan hilang apabila mata­hari berada di garis 19 darjah ufuk barat. Dalam kajiannya, beliau juga telah berjaya menghasilkan kedudukan cahaya seperti bias cahaya dan pembalikan cahaya.

Ibnu Haitham juga turut melakukan percubaan terhadap kac

yang dibakar dan dari situ terhasillah teori lensa pembesar. Teori itu telah digunakan oleh para saintis di Itali untuk menghasilkan kanta pembesar yang pertama di dunia.

Yang lebih menakjubkan ialah Ibnu Haitham telah menemui prinsip isi padu udara sebelum seorang saintis yang bernama Trricella mengetahui perkara itu 500 tahun kemudian. Ibnu Haitham juga telah menemui kewujudan tarikan graviti sebelum Issaac Newton mengetahuinya. Selain itu, teori Ibnu Hai­tham mengenai jiwa manusia sebagai satu rentetan perasaan yang bersambung-sambung secara teratur telah memberikan ilham kepada saintis barat untuk menghasilkan wayang gambar. Teori beliau telah membawa kepada penemuan filem yang kemudiannya disambung-sambung dan dimainkan kepada para penonton sebagaimana yang dapat kita tontoni pada masa kini.

Filsafat

Selain sains, Ibnu Haitham juga banyak menulis mengenai falsafah, logik, metafizik, dan persoalan yang berkaitan dengan keagamaan. Beliau turut menulis ulasan dan ringkasan terhadap karya-karya sarjana terdahulu.

Penulisan falsafahnya banyak tertumpu kepada aspek kebenaran dalam masalah yang menjadi pertikaian. Padanya pertikaian dan pertelingkahan mengenai sesuatu perkara berpunca daripada pendekatan yang digunakan dalam mengenalinya.

Beliau juga berpendapat bahawa kebenaran hanyalah satu. Oleh sebab itu semua dakwaan kebenaran wajar diragui dalam menilai semua pandangan yang sedia ada. Jadi, pandangannya mengenai falsafah amat menarik untuk disoroti.

Bagi Ibnu Haitham, falsafah tidak boleh dipisahkan daripada matematik, sains, dan ketuhanan. Ketiga-tiga bidang dan cabang ilmu ini harus dikuasai dan untuk menguasainya seseorang itu perlu menggunakan waktu mudanya dengan sepenuhnya. Apabila umur semakin meningkat, kekuatan fizikal dan mental akan turut mengalami kemerosotan.

Karya

Ibnu Haitham membuktikan pandangannya apabila beliau begitu ghairah mencari dan mendalami ilmu pengetahuan pada usia mudanya. Sehingga kini beliau berjaya menghasilkan banyak buku dan makalah. Antara buku karyanya termasuk:

1. Al'Jami' fi Usul al'Hisab yang mengandungi teori-teori ilmu metametik dan metametik penganalisaannya;
2. Kitab al-Tahlil wa al'Tarkib mengenai ilmu geometri;
3. Kitab Tahlil ai'masa^il al 'Adadiyah tentang algebra;
4. Maqalah fi Istikhraj Simat al'Qiblah yang mengupas tentang arah kiblat bagi segenap rantau;
5. M.aqalah fima Tad'u llaih mengenai penggunaan geometri dalam urusan hukum syarak dan
6. Risalah fi Sina'at al-Syi'r mengenai teknik penulisan puisi.

Sumbangan Ibnu Haitham kepada ilmu sains dan falsafah amat banyak. Kerana itulah Ibnu Haitham dikenali sebagai seorang yang miskin dari segi material tetapi kaya dengan ilmu pengetahuan. Beberapa pandangan dan pendapatnya masih relevan sehingga ke hari ini.


Kamera Obscura (dalam bahasa Latin berarti kamar gelap), pengembangan hasil penemuan Ibnu Al Haitham yang didasarkan atas prinsip menangkap pantulan cahaya dari sebuah benda.

Walau bagaimanapun sebahagian karyanya lagi telah "dicuri" dan "diceduk" oleh ilmuwan Barat tanpa memberikan penghargaan yang sewajarnya kepada beliau. Sesungguhnya barat patut berterima kasih kepada Ibnu Haitham dan para sarjana Islam kerana tanpa mereka kemungkinan dunia Eropa masih diselubungi dengan kegelapan.

Kajian Ibnu Haitham telah menyediakan landasan kepada perkembangan ilmu sains dan pada masa yang sama tulisannya mengenai falsafah telah membuktikan keaslian pemikiran sarjana Islam dalam bidang ilmu tersebut yang tidak lagi dibelenggu oleh pemikiran falsafah Yunani.

12. MALCOLM X


Malcolm X (19 Mei 1925–21 Februari 1965) adalah tokoh Muslim dari kaum Afrika-Amerika yang ketokohannya dapat disandingkan dengan Dr. Martin Luther King yang berjuang menghapus segala macam diskriminasi lebih-lebih yang menimpa kaum Afrika-Amerika yang sering dikonotasikan dengan kaum negro yang terdiskriminasikan.

Malcolm X lahir pada tanggal 19 Mei 1925 di Omaha, Nebraska dengan nama asli Malcolm Little. ibunya bernama Louise Little dan ayahnya bernama Pendeta Earl, seorang pendeta baptis dan anggota UNIA (Universal Negro Improvement Association). Dia menemukan apa yang dinamakan pencerahan diri mulai dari membaca menulis di dalam penjara Chalestown State. Kemudian terjadi surat-menyurat antara Malcolm dan saudaranya Philbert serta diskusi dengan saudara kandungnya Hilda yang sering mengunjunginya selama dipenjara.Pada hari pembebasannya Malcolm langsung pergi ke Detroit untuk bergabung dengan kegiatan NoI. Dengan bergabungnya Malcolm, NoI berkembang menjadi organisasi yang berskala nasional.

Setelah melakukan perjalanan ibadah haji dia mendapatkan gambaran yang berbeda dari pandangannya selama ini, apalagi setelah melihat jamaah haji yang berkumpul dari belahan bumi, dari berbagai ras, bangsa dan warna kulit yang semua memuji Tuhan yang satu dan tidak saling membedakan.

Sumber : http://www.warisansangmurabbi.com/data/index.biografi.html

Penulis: Aditya Irvan Rahmawan

Authorimage

Ditulis Oleh : Biru Langit
Pada : Minggu, 06 Mei 2012
Jam : 01.15
Kategori:

0 komentar:

Posting Komentar

 

Follows

Blogroll

Traffic Info

http://media3.picsearch.com/is?Nq4i6t079jKd2AlteXvS9Fu5CV8Oc_ehPP3H10AfCAw Update status Facebook via manggala download publisher click DISINI